Senin, 08 September 2014

SENSODYNE

MANAJEMEN PEMASARAN

SENSODYNE

Dosen Pengampu :

Endah Fajariana Dewi, M.Pd

 

 

MUHAMMAD THOHA  12.641.0132

 

 

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PANCA MARGA

PROBOLINGGO

Tahun Akademik 2013-2014


KATA PENGANTAR

Di ucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan makalah Manajemen Pemasaran ini dengan judul “Coca Cola”. Mengetahui tentang manajemen pemasaran merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan, karena kita merupakan bagian dari sistem bisnis dan merupakan bagian dari Negara yang sangat besar ini.

Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah Manajemen Pemasaran dengan Dosen Pengampu bernama Endah Fajariana Demi, M.Pd yang telah memberi semangat serta telah meransang pikiran penulis untuk mampu berkompetensi dalam persaingan yang sedang menanti. Oleh sebab itu penulis merasa sangat perlu untuk memberikan penghargaan yang saat ini hanya mampu memberikan penghargaan berupa ucapan “terima kasih”. Untuk makalah ini harapannya agar bisa dipergunakan sebaik-baiknya walaupun masih banyak terdapat kekurangan di dalamnya. Dan wajib bagi pembaca untuk berusaha memperbaiki dan memberi saran agar kedepannya menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.




 

Probolinggo, 23 Oktober 2013


MUHAMMAD THOHA

 


 

DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR................................................................................... ...... i

DAFTAR ISI................................................................................................... .... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... .... 1

1.1.   Latar Belakang.................................................................................... .... 1

1.2.   Rumusan Masalah............................................................................... .... 2

1.3.   Tujuan.................................................................................................. .... 2

1.4.   Metodologi penulisan.......................................................................... .... 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA......................................................................... .... 3

2.1  Pasta Gigi Sensodyne................................................................................. .... 3

2.2  Teori-teori Yang Akan Disajikan................................................................ .... 5

BAB III PEMBAHASAN............................................................................... .... 6

3.1  Produk.................................................................................................. .... 8

3.2  Place..................................................................................................... .... 10

3.3  Promotion............................................................................................. .... 10

3.4  Price...................................................................................................... .... 14

3.5  Keunggulan dan manfaat Sensodyne................................................... .... 14

BAB IV KESIMPULAN............................................................................... .... 16

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... .... 17

 


 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

Kebutuhan manusia sangatlah beragam dan menuntut sebuah kepuasan. Perkembangan kehidupan juga mempengaruhi perkembangan kebutuhan manusia sehingga terjadi banyak pergeseran kebutuhan. Kebutuhan yang dulunya lux kini telah tergeser menjadi sekunder. Selain itu juga, kebutuhan manusia akan penerimaan dari orang lain menyebabkan peningkatkan kebutuhan. Kebutuhan sosialisasi membutuhkan berbagai hal misalnya : rasa percaya diri. Sekarang ini, rasa percaya diri identik dengan penggunaan produk-produk yang membantu peningkatan rasa percaya diri tersebut. Tersenyum merupakan salah satu strategi dalam bersosialisasi yang membutuhkan tampilan gigi yang bersih dan putih sehingga berpengaruh pada penerimaan orang lain. Seseorang yang mempunyai senyum yang bagus pasti dapat diterima orang lain. Pasta gigi merupakan sebuah produk yang membantu seseorang mencerahkan senyumnya. Kebutuhan seseorang untuk tampil menarik membutuhkan berbagai produk yang diakui dan dipercaya mampu memberikan manfaat bagi kesehatan gigi.

Berbagai iklan yang berkaitan dengan kesehatan gigi menjadi marak misalnya persodent, ciptadent, sensodyne, close up, dll. Iklan-iklan tersebut secara langsung mempengaruhi setiap orang. Iklan memang dapat mempengaruhi perilaku konsumen terhadap merek yang diiklankan. Pengaruh iklan pada perilaku konsumen ini sangat variatif, mulai dari mendorong konsumen untuk mencari produk yang dimaksud sampai dengan mendorong orang yang sebelumnya tidak loyal menjadi loyal.  Untuk menghasilkan iklan yang efektif sekaligus bisa “membius” publik, tentunya dibutuhkan strategi perancangan yang matang. Bukan cuma tampilan fisik atau visual yang “wah”, tapi juga mampu mengomunikasikan pesan atau message yang tersembunyi. Artinya, mampu memadukan pesan yang eksplisit dengan pesan yang implisit. Di sinilah, dibutuhkan strategi cerdas dan bijak agar produk yang dikedepankan bisa ditangkap dalam durasi waktu tertentu, untuk strata sosial dan usia yang bervariasi.


 

1.2  RUMUSAN MASALAH

            Berdasarkan latar belakang masalah sebelumnya, dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1)      Bagaimanakah Marketing Mix sensodyne?

2)      apakah keunggulan sensodyne dengan produk yang lain?

1.3  TUJUAN PENUISAN

Tujuan penulisan dalam membuat makalah ini adalah :

1)      Untuk memenuhi dan melengkapi tugas Manajemen Pemasaran

2)      Mengajak para mahasiswa dalam memahami mata kuliah manajemen pemassaran.

1.4  METODE PENULISAN

            Penelitian ini menggunakan pendekatan mikrostruktural dan makrostruktural. Untuk mempermudah dan membantu kelancaran penulisan yang dilaksanakan, maka kami menggunakan metode-metode sebagai berikt:

a)      Kami mencari berbagai referensi  buku sebagai sumber kami untuk membuat makalah ini, dan

b)      Kami juga mencari sumber lainnya melalui situs-situs internet.

c)      Dan yang paling penting kami mencari data dari hasil interview langsung ke agen perusahaan yang bersangkutan.

 

 

 


 

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1  PASTA GIGI SENSODYNE

            Di Indonesia sendiri Sensodyne sudah masuk sejak periode 1980-an atau 1990-an. Memang, saat itu Sensodyne diperuntukkan bagi kalangan medis. Sensodyne mulai menggarap pangsa pasar consumer goods pada tahun 2002. Di tahun 2004 Sensodyne pertama kali beriklan. Sejak awal Sensodyne memang mengkhususkan diri pada segmen gigi sensitif, berbeda dengan pasta gigi lain yang produk utamanya untuk pembersihan gigi biasa. Baru setelah kami melihat peluang di segmen lain, seperti nafas segar, Sensodyne mengeluarkan varian baru. Semua inovasi yang ada pada Sensodyne dibuat untuk mengakomodasi kebutuhan pemilik gigi sensitif. Dari analisis kami, segmen gigi sensitif paling berpeluang untuk tumbuh.

            Dari survei kami mengetahui bahwa 45% dari total penduduk Indonesia merasakan ngilu saat mengonsumsi makanan tertentu, serta sebanyak 52% penduduk Indonesia tidak menyadari bahwa mereka memiliki gigi sensitif tanpa memeriksakannya ke dokter gigi. Dari studi yang kami lakukan pada tahun 2009, satu dari tiga penduduk Indonesia memiliki gigi sensitif. Selang dua tahun, rasio pemilik gigi sensitif naik menjadi satu dari dua penduduk Indonesia pada tahun 2011. Jika dilihat memang segmen gigi sensitif sangat berkembang, maka banyak pemain lain yang ingin masuk ke segmen ini juga. Pasar pasta gigi sensitif tumbuh berkat kesadaran konsumen terhadap gigi sensitif yang meningkat karena edukasi.

            Positioning kami tentu sebagai market leader dalam segmen pasta gigi sensitif. Oleh karena itu kami gencar dalam memperkenalkan teknologi NovaMin yang memang hanya dimiliki oleh kami di Indonesia. Konsumen saat ini hanya mengetahui produk Sensodyne secara sederhana saja, yaitu Sensodyne hijau dan putih, maka edukasi dan pengenalan delapan varian yang kami punya menjadi tugas wajib kami. Konsumen pasta gigi memang bermacam-macam, ada yang suka mencari tahu produk-produknya dan banyak yang setia pada satu merek.

            Ketika memasuki pasar consumer goods tentu kami berhadapan dengan merek lain dengan harga yang di bawah Sensodyne. Saya pikir atribut yang perlu ada pada sebuah produk baik mass ataupun premium adalah nilai tambah, maka kami perlu meyakinkan konsumen akan besarnya manfaat yang didapat dari produk kami yang tergolong premium. Terkait jalur distribusinya, kami penetrasi sampai ke bawah, tetapi tergantung kebutuhan konsumen pada suatu wilayah. Contohnya di Palembang, dengan kebiasaan makannya yang dapat membuat gigi cepat rusak, kami hadirkan produk Sensodyne yang cocok. Atau di tempat-tempat yang airnya mengandung zat-zat seperti timah yang berbahaya bagi kesehatan gigi.

            Ketika kami meluncurkan varian baru, setidaknya kami harus mencapai target dari jalur distribusi yang sudah kita dapatkan. Dengan membuat nilai tambah yang baru, permasalahannya adalah apakah varian baru tersebut dapat membantu distribusi kami. Misalnya produk Sensodyne sudah ada di 10 toko, maka varian baru harus ada di 10 toko juga, bahkan lebih. Dalam konteks Sensodyne sebagai merek, tidak khusus pada varian yang baru kami luncurkan, ada perubahan strategi melalui penambahan jalur distribusi. Kami percaya gigi sensitif merupakan permasalahan orang dewasa, kami harus menjadi solusi dari permasalahan itu.

            Saat kami melakukan launching pada medio September-Oktober, kami memosisikan Sensodyne head-to-head dengan semua kompetitor pada segmen gigi sensitif. Namun saat kami memetakan pasar, kompetitor lain fokusnya tidak khusus pada gigi sensitif. Jadi, sebenarnya kami melihat kompetitor pasta gigi sensitif yang mengekor kita. Pasar gigi sensitif mereka akan membesar seiring dengan seringnya aktivitas edukasi yang mereka lakukan. Kami menggarap gigi sensitif sudah lama, maka dokter gigi pun akan mengusulkan Sensodyne kepada konsumen karena mereka tahu pasta gigi sensitif kami sudah terbukti kualitasnya. Launching besar yang baru-baru ini kami lakukan lebih pada upaya kami menunjukkan teknologi termutakhir yang hanya kami punya untuk segmen pasta gigi sensitif.

            Kami memiliki data mengenai besaran market share dari pasta gigi sensitif di Indonesia, namun mohon maaf kami tidak bisa membaginya kepada Anda. Itu data internal kami yang berhubungan dengan strategi kami dalam menentukan besaran segmen-segmen pasta gigi kami. Dalam melihat peta persaingan pasar gigi sensitif, menurut kami balik pada positioning setiap pemain seperti apa. Menurut kami, pertumbuhan market share pasta gigi sensitif yang dialami Sensodyne sejak 2008 hingga kini terjadi akibat kesadaran masyarakat terhadap gigi sensitif yang meningkat dan juga perubahan gaya hidup, khususnya pada gaya dan pola makan masyarakat. Karena kami baru launching di akhir September dan awal Oktober, besaran market share di bulan November belum terlihat. Namun kami bisa mengatakan untuk Repair and Protect penjualan kami bagus di bulan Oktober dan November. Sampai saat ini penyumbang terbesar penjualan Sensodyne adalah gerai modern dan convenient store (mini market), dan yang lebih laku adalah Sensodyne 100 gr.

2.2  TEORI – TEORI YANG AKAN DISAJIKAN

Teori yang akan disajikan penulis dalam pemasaran sensodyne adalah sebagai berikut :

a)      Marketing mix

a.       Price

b.      Product

c.       Promotion

d.       Place

b)      the marketing concept

c)      the selling concept


 

BAB III

PEMBAHASAN

            Pemasaran adalah proses menciptakan suatu produk atau jasa berdasarkan kebutuhan dan keinginan sampai pada terjadinya pertukaran dipasar dengan hasil akhir kepuasan pelanggan sehingga didasarkan pada kepuasan pelanggan. Menurut pendapat lain, pemasaran adalah proses merencanakan dan mengeksekusi konsepsi, harga, promosi dan distribusi dari ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan, keinginan dan tujuan dari konsumen atau organisasi. Pendapat lain lagi mengatakan bahwa pemasaran adalah yang menyediakan arah yang diperlukan bagi produksi dan membantu memastikan pembuatan produk yang tepat dan cara penyampaiannya kepada konsumen. Hubungannya dengan bisnis adalah pemasaran adalah bisnis itu sendiri. Pemasaran adalah inti dari suatu perusahaan. Pada awal sebelum memulai suatu  bisnis, inti yang harus dikerjakan adalah mengenai pengolahan sebuah pesan. Bagaimana suatu pesan dikemas agar konsumen mengetahui produk dan pemasaran dapat terjalan. Hal ini dinamakan promosi. Promosi berperan sebagai saluran komunikasi dengan konsumen. Selain promosi, terdapat marketing mix yang disingkat menjadi 4 Ps yang penting dalam pemasaran yaitu product, price, place, dan promotion.

            Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukungoleh pendapat Swastha ,Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.´ Dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan pertumbuan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran menurut W. Y. Stanton adalah sesuatu yang meliputi seluruhsystem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampaidengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli actual maupun potensial. Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :

1.      Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaandapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.

2.      Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasanmengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasikepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secaracepat

3.      Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannyadan dapat terjual dengan sendirinya.

            Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis.Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh factor-faktor sebagai berikut :

1)      Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat.

2)      Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dansosial/budaya.

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran : dari sudut pandang penjual

1)      Tempat yang strategis (place),

2)      Produk yang bermutu (product),

3)      Harga yang kompetitif (price), dan

4)      Promosi yang gencar (promotion).

Dari sudut pandang konsumen :

1.      Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),

2.      Biaya konsumen (cost to the customer),

3.      Kenyamanan (convenience), dan

4.      Komunikasi (communication).

3.1  PRODUCT

            Saat ini Sensodyne punya delapan varian pasta gigi di mana varian terbaru, Sensodyne Repair and Protect (SRP) baru di-launching januari lalu. SRP merupakan inovasi terbaru Sensodyne dengan teknologi NovaMin yang mampu membentuk kembali lapisan mineral gigi secara alami untuk melindungi gigi sensitif. Kehebatan teknologi NovaMin adalah apabila bercampur dengan air liur saat menyikat gigi akan terbentuk ion-ion kalsium dan fosfat yang merupakan materi pembentuk lapisan gigi, Berikut 3 bahan aktif yang terkandung pada varian Sensodyne

1)      Potassium Nitrat

            Potassium Nitrat yang terkandung pada Sensodyne, bekerja menenangkan saraf, memberikan perlindungan dari rasa ngilu. Studi klinis menunjukkan bahwa Potassium Nitrat mampu membantu memberikan perlindungan dari rasa ngilu, dengan penggunaan rutin 2x sehari secara teratur.

2)      Stronsium asetat

            Stronsium Asetat yang terkandung pada Sensodyne, menggantikan kandungan kalsium yang hilang dari dentin dengan cara menyumbat tubula dentin yang terbuka oleh karena terkikisnya lapisan email gigi maupun penurunan gusi. Hal ini menyumbat pergerakan dari cairan masuk ke tubula dentin yang terbuka dan menyebabkan rasa ngilu.

3)      Teknologi NovaMin®

            Sensodyne mengandung formula teknologi NovaMin, yang dapat membentuk kembali lapisan mineral gigi yang alami untuk melindungi area gigi yang sensitif. Teknologi NovaMin® bekerja apabila tercampur dengan saliva (air liur) menghasilkan ion-ion kalsium dan fosfat, yang merupakan materi pembentuk lapisan gigi.

            Warna yang digunakan pada iklan sensodyne ada 3 yaitu putih, merah, dan biru. Penggunaan warna putih pada iklan ini tampak pada latar iklan yang digunakan yaitu putih. Warna putih secara umum disepakati masyarakat sebagai simbol dari kesucian dan kebersihan. Penggunaan warna putih ini dekat dengan bidang kesehatan misalnya : dokter dan suster pasti menggunakan baju yang berwarna putih sebagai seragamnya. Begitu pula pada iklan sensodyne ini, digunakan warna putih karena berkaitan dengan kesehatan gigi. Secara umum gigi yang bersih pastilah berwarna putih, sehingga dengan menggunakan warna putih sebagai dasar, pembaca iklan ini dapat lebih terpengaruh dan mau memakai sensodyne sebagai pasta giginya.

            Warna kedua yang digunakan dalam iklan ini adalah merah. Warna merah tampak pada pembukaan iklan yaitu BARU! dan gsk (GlaxoSmithKline) pada sudut kanan atas iklan ini. Warna merah secara umum menyimbolkan tentang keberanian, kekerasan, juga sebagai penanda berhenti. Penggunaan warna merah yang secara umum digunakan yaitu pada trafic light sebagai tanda stop atau berhenti. Penggunaan warna merah pada iklan sebagai bentuk penekanan atau mengharapkan perhatian. Pada BARU!, penggunaan warna merah sebagai simbol yang harus diperhatikan para pembaca bahwa sensodyne memiliki produk baru. Penggunaan warna merah pada latar gsk yaitu sebagai pemberitahuan, bahwa sensodyne merupakan prosuk dari perusahaan GlaxoSmithKline. Perusahan ini bergerak di bidang farmasi dan kesehatan, sehingga dengan memperhatikan tulisan ini, orang akan lebih percaya karena sensodyne dibuat oleh perusahaan yang sudah terpercaya. Perusahan ini merupakan perusahaan yang sudah terkemuka di dunia.

            Warna ketiga yang digunakan adalah warna biru. Penggunaan warna biru nampak pada tulisan bagian bawah yaitu Pasta gigi dengan penjualan No.1* untuk gigi sensitif di Indonesia, Clinically Proven for sensitive teeth. Serta gambar garis lingkaran yang tersusun yang garisnya berwarna biru. Secara umum warna biru memiliki dua konteks yang berbeda. Penggunaan warna biru dalam kisah cinta selalu menyimbolkan keabadian (langit), tetapi penggunaan warna biru ini juga menyimbolkan luka yang telah lama atau infeksi. Penggunaan warna biru dalam tulisan ini karena dikaitkan dengan gigi yang sensitif. Penggunaan warna ini diharapkan dapat menimbulkan perhatian dari pembaca bahwa gigi yang sensitif hanya bisa dengan menggunakan pasta gigi sensodyne.

3.2  PLACE

            GlaxoSmithKline (LSE: GSK NYSE: GSK) adalah perusahaan multinasional produsen farmasi, peralatan medis, dan barang konsumsi yang bermarkas di Brentford, London, Inggris. Perusahaan yang didirikan tahun 2000 ini beroperasi di 70 negara, salah satunya Indonesia dan mempekerjakan sekitar 100.728 pekerja.

            Sedangkan alamat PT. Glaxosmithkline Indonesia berada di Jl Pulo Buaran Raya Kav III Kawasan Industri Pulogadung Bl DD/2-4, Jatinegara Kota: Jakarta, dengan kode Pos: 13930 nomor teleponn 021 4603292 - 021 4603293 - 021 46834516 - 021 46834517 atau bisa menghubungi pada website: www.gsk.com serta Fax: 021 4603293

3.3  PROMOTION

            Terdapat dua jenis strategi promosi, yaitu push strategy dan pull strategy. Push strategy digunakan untuk create consumer demand suatu produk. Sehingga perusahaan akan melakukan promosi kepada saluran distribusi dari wholesaler kepada retailer dan akhirnya retailer melakukan promosi kepada konsumen. Sedangkan pull strategy sebaliknya, digunakan untuk build up consumer demand suatu produk. Sehingga perusahaan akan melakukan promosi langsung kepada konsumen. Apabila promosi ini berhasil, konsumen akan meminta kepada retailer dan dilanjutkan kepada wholesaler dan akhirnya wholesaler akan meminta produk kepada perusahaan terkait. Pada dasarnya, strategi promosi juga mencakup pemaduan berbagai metode promosi untuk mempengaruhi keputusan pembeli

            Agar menghasilkan kombinasi promosi yang baik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan mempengaruhi kegiatan promosi itu sendiri antara lain anggaran, tujuan perusahaan, sifat pasar termasuk didalamnya geografis pasar dan konsentrasi pasar, lalu, jenis pembeli serta jenis produk beserta tahapannya. Apabila anggarannya tidak memungkinkan biasanya promosi ditekankan pada personal selling, namun bila anggaran cukup besar digunakan iklan. Jika ingin membuat awareness mengenai barang baru digunakan iklan, sales promotion dan publicity melalui public relation. Untuk ukuran pasar yang kecil, digunakan personal selling agar mencapai semua orang sebaliknya apabila pasar besar, digunakan iklan dan promosi penjualan apalagi untuk daerah yang tidak terkonsentrasi, peranan iklan sangat besar. Mengenai produknya, apabila produk bisnis lebih tepat menggunakan personal selling sedangkan untuk produk barang konsumen menggunakan iklan. Namun tidak menutup kemungkinan penggunaan iklan untuk produk bisnis. Lalu untuk barang yang mahal lebih baik menggunakan personal selling dibanding iklan yang digunakan untuk barang lebih murah. Hal ini dilakukan untuk memperoleh kepercayaan mengenai mutu barang dari salesman. Sedangkan pasta gigi sensodyne disini adalah produk yang mutu yang terjamin, sehingga membutuhkan iklan pada koran, televisi dan media masa yang lain.

            Seiring momentum peluncuran produk, kami secara berkesinambungan melakukan berbagai aktivitas melalui berbagai jalur baik ATL (above the line) maupun BTL (below the line). Tidak hanya pada kegiatan promosi, Sensodyne secara terus-menerus melakukan kegiatan edukasi tentang gigi sensitif, karena banyak masyarakat Indonesia yang belum menyadari dan memahami kondisi gigi sensitif.        

            Promosi ATL (above the line)  kami lakukan dengan beriklan pada televisi, radio, koran, majalah, serta digital, sedangkan untuk BTL (below the line) kami melakukan aktivasi konsumen retail, aktivasi peluncuran produk, dan kerjasama dengan komunitas medis. Integrasi kedua jalur dilakukan, sebagai contoh adalah “Gigi Raksasa” setinggi lima meter yang kami tempatkan sebagai teaser selama seminggu penuh di Senayan City. Pada teaser itu ada tulisan “Gigi Anda Ngilu?” dan tentunya brand Sensodyne. Untuk melengkapi aktivitas BTL itu, kami menggandeng komunitas digital dan selebriti untuk mengoptimalkan pemberitaan kampanye tersebut.

            Kami melakukan kampanye untuk memperlihatkan kepada masyarakat Indonesia tentang kemutakhiran teknologi Sensodyne dalam mengembangkan pasta gigi sensitif. Kami meluncurkan kampanye itu pada akhir September dan awal Oktober 2012. Penggodokan kampanye kami lakukan dalam jangka waktu enam sampai dua belas bulan.  Dalam upaya re-launch kembali Sensodyne, jalur distribusi pun diperbanyak.

            Salah satu input terbesar yang saya dapat dari sosial media adalah ketika kami memasang cover jack besar di salah satu media cetak paling besar di Indonesia pada hari Sabtu. Biasanya yang bisa melakukan itu adalah produk industri otomotif, dengan harga Rp 200- Rp 400 juta rupiah. Itu mengagetkan semua orang, karena kami dari industri consumer goods berani melakukan hal itu untuk memperkenalkan teknologi mutakhir kami. Kami juga melakukan teaser melalui sticker pada media cetak, tapi kami hanya melakukannya secara jangka pendek, yaitu dua hari saja pada hari Kamis dan Jumat, kemudian hari sabtu kami berikan gebrakan masif itu.

            Perencanaan launching kami terhadap varian baru yang dilakukan pada medio September-Oktober dilakukan secara bertahap. Kami tidak langsung mengenalkan varian terbaru itu, tetapi kami lakukan komunikasi melalui edukasi, diskusi gigi sensitif dengan komunitas blogger, sosial media, juga beberapa majalah. Kami lakukan itu di berbagai tempat, melalui talkshow, bincang santai tentang gigi sensitif. Selain membangun awareness, tujuannya adalah untuk menawarkan solusi sederhana yaitu ganti pasta gigi sensitif ke Sensodyne. Namun semua itu kami lakukan untuk branding Sensodyne secara umum, tidak spesifik pada branding varian baru yang akan kami luncurkan. Kami lakukan conversation building tentang gigi sensitif, seminggu sebelum varian baru itu kami luncurkan.

            Pada saat bersamaan, kami melibatkan QoL (quality of life) seperti blogger untuk berbicara mengenai gigi sensitif. Selebriti pun kami libatkan secara tidak langsung seperti mengirimkan produk saja pada mereka. Kami tidak begitu berminat untuk meng-endorse selebriti atau tokoh tentang produk kami, karena kami sangat percaya pada kualitas produk kami. Kami lebih mementingkan testimoni dan penilaian dari konsumen terhadap produk kami. Menurut kami itu real testimonial. Saat kami menggarap komunitas, kami harus tahu kebutuhan dari komunitas itu sambil mencari celah untuk masuk. Contohnya ketika talkshow di Senayan City bersama Female Radio, kami tidak bisa langsung promosi, namun kami ikuti dulu alur talkshow yang saat itu mengenai kebutuhan wanita masa kini.

            Setelah kami melakukan brand awareness selama seminggu tadi, respons-nya cukup baik. Namun tolok ukurnya karena belum ada brand lain yang melakukan apa yang kami lakukan, kami tidak bisa menilainya apple-to-apple karena beda industri dan beda kategori. Oleh sebab itu kami menekankan pada mitra agency kami untuk selalu melakukan benchmarking. Setelah benchmarking kami melakukan evaluasi dan kami berkesimpulan hasilnya cukup baik. Selain membangun awareness, tujuan kami adalah membujuk konsumen dengan gigi sensitif untuk mengganti pasta giginya ke pasta gigi sensitif, khususnya Sensodyne.

            Setelah acara talkshow dan Gigi Raksasa di Senayan City, barulah kami mengenalkan Sensodyne Repair and Protect. Untuk mengenalkan Repair and Protect kami membuat big bang, yang melibatkan banyak dokter gigi, sekitar 40 dokter, untuk free dental check-up di satu venue yaitu Senayan City. Sebelumnya kami juga melakukan rekor MURI untuk dokter gigi. Melalui acara tahunan yang bertujuan untuk mengumpulkan para dokter gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Trisakti (Fokus Trisakti), kami mendapatkan komitmen 1.226 dokter gigi untuk memerangi gigi sensitif. Tentunya komitmen itu kami amplify melalui press conference, dsb. Pada acara itu kami juga menghadirkan penemu teknologi NovaMin yang berasal dari AS untuk memberikan kuliah tamu pada para dokter gigi.

            Setelah big bang dilakukan, kami membuat in-store activation di kurang lebih 200 kota di Indonesia secara bertahap, kira-kira satu tahap 50 kota. Bentuk aktivasinya melalui booth di mana konsumen akan mendapatkan edukasi mengenai gigi sensitif. Sampai bulan November ini aktivasi masih berjalan, kami menyesuaikan dengan kondisi keuangan (gaji) konsumen juga.

            Sampai saat ini dari segi komposisi budget tentu masih lebih besar porsi untuk  media konvensional daripada yang nonkonvensional. Pada saat sebelum dan menuju big bang memang cara-cara nonkonvensional lebih banyak kami gunakan, tidak lebih besar secara budget dibandingkan yang konvensional namun lebih besar secara jumlah. Kami pun menggarap media konvensional seperti radio, tv, dan media cetak secara nonkonvensional. Pemilihan media konvesional kami sesuaikan dengan target pasar pasta gigi sensitif Sensodyne yang masih golongan A dan B. Namun jika ditanya berapa besar nilai anggaran yang terkuras untuk aktivitas promosi, maaf kami tidak bisa menyebutkannya.

3.4  PRICE

            Harga ritel Sensodyne memang di atas rata-rata. Ukuran produk Sensodyne ada 25 gr , 50 g dan 100 gr, masing-masing Rp 5.500, Rp 10.00 dan Rp 19.600. Kami percaya konsumen kami menyadari bahwa harga yang premium sebanding dengan manfaat yang didapat. Produk Sensodyne tersebar di seluruh penjuru Indonesia, jalur utama penyebaran Sensodyne adalah jaringan pasar swalayan (modern market), minimarket, apotik, hingga toko obat.

3.5  KEUNGGULAN MANFAAT SENSODYNE

            Menurut kami positioning Sensodyne sebagai spesialis perawatan gigi sensitif, komitmen untuk selalu terdepan dalam pengembangan dan inovasi produk, dan upaya edukasi gigi sensitif ke masyarakat secara berkesinambungan. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk merawat gigi sensitif dapat dilihat sebagai potensi pasar yang besar. Melalui jalur edukasi gigi sensitif, masyarakat dapat mengambil manfaat dari pengetahuan seputar penanganan gigi sensitif dan Sensodyne menjadi aktor terdepan dalam upaya edukasi tersebut.

           


 

            Berikut ini keunggulan dan manfaat pasta gigi sensodyne :

a)      “Sensodyne Gentle Whitening melindungi dari rasa sakit karena gigi sensitif sekaligus mengembalikan warna putih alami gigi secara berkala”

b)      Pasti gigi dengan penjualan No.1* untuk gigi sensitif di Indonesia

c)      Sensodyne membentuk lapisan perlindungan dalam gigi. Sensodyne bekerja masuk ke dalam lapisan gigi, memberikan perlindungan dari rasa ngilu. Anda tidak perlu khawatir perlindungan akan hilang ketika makan atau minum

d)     Sensodyne, bekerja menenangkan saraf, memberikan perlindungan dari rasa ngilu.

e)      menggantikan kandungan kalsium yang hilang dari dentin dengan cara menyumbat tubula dentin yang terbuka oleh karena terkikisnya lapisan email gigi maupun penurunan gusi

f)       Berdasarkan data yang dilaporkan The Nielsen Compani melalui retail index service untuk kategori Pasta Gigi untuk gigi sensitif dalam 12 bulan yang berakhir September 2010 di Indonesia Urban Grocery (Copyright(C)2010, The Nielson Company)

 

 

 

 


 

BAB IV

KESIMPULAN

            Dari uraian tentang pemasaran produk pasta gigi Sensodyne diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1.      Produk sesnsodyne adalah produk pasta gigi yang dibuat oleh perusahaan GSK yang telah direkomendasikan oleh dokter-dokter dunia, khususnya pada gigi sensitif.

2.      Harga sensodyne sangat terjangkau, sesuai dengan manfaat yang diberikan oleh produk tersebut yaitu Ukuran produk Sensodyne ada 25 gr , 50 g dan 100 gr, masing-masing Rp 5.500, Rp 10.00 dan Rp 19.600.

3.      Promosi yang dilakukan perusahaan GSK terhadap produk sensodyne dengan melakukan berbagai aktivitas melalui berbagai jalur baik ATL (above the line) maupun BTL (below the line) seperti digunakan iklan, sales promotion dan publicity melalui public relation.

4.      Tempat produksi sensodyne di PT. Glaxosmithkline Indonesia berada di Jl Pulo Buaran Raya Kav III Kawasan Industri Pulogadung Bl DD/2-4, Jatinegara Kota: Jakarta,

 


 

DAFTAR PUSTAKA

McCarthy, E. Jerome & Wiliam D. Perreault. (1993). Dasar-dasar Pemasaran (Edisi Kelima). Jakarta: Penerbit Erlangga

Radiawan, Hari. (2010). Direct Marketing. Kuliah Pengantar Periklanan 15 April 2010. Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Depok.

Cannon, dkk, 2008, Pemasaran Dasar, Jakarta.

 

Djajasudarma, Fatimah. 1994. Wacana : Pemahaman dan Hubungan Antarunsur. Bandung : PT. Eresco.

Gaw, W.A. 1961. Advertising: Method and Media dalam Analisis Wacana: Teori dan Praktik. Halaman 179. Surakarta: Pustaka Cakra.

Sumarlam. 2009. Teori dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta : Pustaka Cakra.

Wiratno, Tri. 1997. Structuring The Diversity: The Ideology of Advertisement in Indonesian Printed Media  dalam Analisis Wacana: Teori dan Prakti. Surakarta: Pustaka Cakra.

Lensaindonesia.Com

www.gsk.com

1 komentar: