Senin, 08 September 2014

PENENTUAN LOKASI FASILITAS PRODUKSI

MANAJEMEN OPERASIONAL I

PENENTUAN LOKASI FASILITAS PRODUKSI

Dosen Pengampu :

Muhammad Syarif Hidayatullah Elmas, SE., MM

 

 

 

Muhammad Thoha                 12.641.0132

 

 

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS PANCA MARGA

PROBOLINGGO

TAHUN AKADEMIK 2013-2014

DAFTAR ISI

COVER.......................................................................................................... ......      i

DAFTAR ISI........................................................................................................      ii

1.      Berbagai perangkap Dalam Pemilihan Lokasi................................................      1

2.      Faktor Dalam Pemilihan Lokasi.....................................................................      2

a)              Lingkungan Masyarakat.....................................................................      2

b)             Kedekata Dengan Pasar.....................................................................      2

c)              Tenaga Kerja......................................................................................      3

d)             Kedekatan Dengan Bahan Mentah dan Supplier...............................      3

e)              Fasilitas dan Biaya Transportasi.........................................................      3

f)              Sumber Daya Lainnya........................................................................      4

3.      Pembandingan Alternatif Lokasi...................................................................      4

4.      Analisis Biaya Dalam Penentuan Lokasi........................................................      4

5.      Metode Transportasi Dalam Keputusan Lokasi.............................................      4

6.      Metode Grid Dalam Penentuan Lokasi..........................................................      5

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................      6

 


 

PENENTUAN LOKASI FASILITAS PRODUKSI

Secara terus menerus perusahaan akan membangun berbagai fasilitas baru dan memperluas yang sudah ada. Kegiatan ini melibatkan sejumlah investasi dalam konstruksi dan peralatan atau mesin dengan biaya yang sangat besar. Walaupun penentuan lokasi organisasi yang tepat tidak selalu sangat penting. Tetapi bagaimanapun juga, penempatan fasilitas-fasilitas yang baik akan membantu organisasi untuk meminimumkan biaya.

Disamping itu, adanya perbedaan sukses organisasi dan perbedaan kekuatan atau kelemahan organisasi, sering karena faktor-faktor lokasi. Dalam situasi persaingan, faktor-faktor lokasi dapat menjadi faktor-faktor kritis yang membuatnya sangat penting.

1.        BERBAGAI PERANGKAP DALAM PEMILIHAN LOKASI

Perusahaan-perusahaan sering melakukan kesalahan-kesalahan dalam pemilihan lokasi dan tempat fasilitas-fasilitas produksinya. Suatu perusahaan memilih lokasi di mana tenaga kerja sulit di dapat, 6 bulan setelah pindah perusahaan menghadapi masalah tenaga kerja. Perusahaan lain membeli tanah untuk lokasi pabriknya yang sangat murah, tetapi kemudian disadari bahwa kondisi tanahnya sangat jelek sehingga perusahaan harus mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk membangun fondasinya. Ketiga, perusahaan memilih lokasi di kawasan industri jauh di luar kota, padahal produk perusahaan harus cepat sampai ke tangan konsumen, maka perusahaan harus membayar biaya distribusi yang sangat besar. Keempat, lokasi suatu perusahaan tidak memungkinkan untuk pembuangan limbahnya, masyarakat menuntut perusahaan pindah dan sebagainya.

Tanpa perencanaan lokasi yang tepat, perusahaan dapat tergelincir ke dalam perangkap-perangkap tersebut. Akibatnya, perusahaan akan beroperasi dengan tidak efisien dan efektif. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan perlu lebih berhati-hati dan melakukan analisa-analisa lebih baik, agar kesalahan-kesalahan yang mungkin dibuat dapat diperkecil atau bahkan dihilangkan sama sekali.

 

 


 

2.        FAKTOR DALAM PEMILIHAN LOKASI

            Faktor-faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi masing-masing perusahaan berbeda. Bagi suatu perusahaan mungkin faktor terpenting adalah dekat dengan pasar. Tetapi mungkin yang lebih penting bagi perusahaan lain adalah dekat dengan sumber-sumber penyediaan dan komponen. Masih organisasi lainnya mungkin menemukan bahwa faktor yang paling penting adalah memilih lokasi di mana tenaga kerja yang mencukupi kebutuhan organisasi, ataupun biaya transportasi yang sangat tinggi bila produk berat dan besar.

            Jadi, alasan utama adanya perbedaan dalam pemilihan lokasi adalah adanya perbedaan kebutuhan masing-masing perusahaan. Lokasi yang baik adalah suatu persoalan individual. Hal ini sering disebut pendekatan “situasional” atau “contingency” untuk pembuatan keputusan bila dinyatakan secara sederhana, “semuanya bergantung:. Secara umum faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan adalah :

a)        Lingkungan masyarakat.

                 kesediaan masyarakat daerah menerima segala konsekuensi, baik konsekuensi positif maupun negativ didirikannya suatu pabrik di daerah tersebut merupakan suatu syarat penting.  Perusahaan perlu memperhatikan nilai-nilai lingkungan dan ekologi di mana perusahaan akan berlokasi, karena pabrik-pabrik sering memproduksi limbah dalamjn j berbagai bentuk. Di lain pihak, masyarakat membutuhkan industri atau perusahaan karena menyediakan berbagaim lapangan pekerjaan dan uang dibawa industri ke masyarakat.

b)        Kedekatan dengan pasar.

                 Dekat dengan pasar akan membuat perusahaan akan memberikan pelayanan yang lebih baik ke pada pelanggan, dan sering mengurangi  biaya distribusi. Perlu dipertimbangkan juga apakah pasar perusahaan tersebut luas ataukah hanya melayani sebagian kecil masyarakat, produk mudah rusak atau tidak, berat produk dan proporsi biaya ditribusi barang jadi pada total biaya. Perusahaan besar dengan jangkauan pasar yang yang luas, dapat mendirikan pabriknya dibanyak tempat yang tersebar untuk mendekati pasar.

                        Dalam sektor jasa, daerah pasar biasanya ditentukan oleh waktu perjalanan para elangganan ke fasilitas atau waktu perjalanan para pemberi pelayanan ke para langganan.

c)        Tenaga kerja.

                 Di manapun lokasi perusahaan, harus mempunyai tenaga kerja, karena itu cukup tersedianya tenaga kerja merupakan hal yang mendasar. Bagi banyak perusahaan sekarang kebiasaan dan sikap calon pekerja di suatu daerah lebih penting dari keterampilan dan pendidikan, karena jarang perusahaan yang dapat menemukan tenaga kerja baru yang telah siap pakai untuk pekerjaan yang sangat bervariasi dan tingkat spesialisasi yang sangat tinggi, sehingga perusahaan harus menyelenggarakan program pelatihan khusus bagi tenaga kerja baru. Orang-orang dari suatu daerah dapat menjadi tenaga kerja yang lebih baik dibanding dari daerah lain, seperti tingkat absensi yang berbeda dan semangat kerja mereka. Di samping itu, penarikan tenaga kerja, kuantitas dan jarak, tingkat upah yang berlaku, serta persaingan antar perusahaan dalam memperebutkan tenaga kerja yang berkualitas tinggi, perlu diperhatikan perusahaan.

d)       Kedekatan dengan bahan mentah dan supplier.

                 Apabila bahan mentah berat dan susut cukup besar dalam proses produksi maka perusahaan lebih baik berlokasi dekat bahan mentah. Tetapi produk jadi lebih berat, besar, dan bernilai rendah maka lokasi dipilih sebaliknya. Begitu juga bila bahan mentah lekas rusak, lebih baik dekat bahan mentah.

e)        Fasilitas dan biaya transportasi.

                 Tersedianya fasilitas transportasi baik lewat darat, udara, dan air akan melancarkan pengadaan faktor-faktor produksi dan penyaluran produk perusahaan. Pentingnya pertimbangan biaya transportasi tergantung sumbangannya terhadap total biaya. Untuk banyak perusahaan perbedaan nbiaya transportasi tidak sepenting perbedaan upah tenaga kerja. Tetapi, bagaimana pun juga, biaya transportasi tidak dapat dihilangkan di manapun perusahaan berada, karena produk perusahaan harus disalurkan dari produsen bahan mentah ke pemakai akhir. Jadi, fasilitas seharusnya berlokasi di antara sumber bahan mentah dan pasar yang meminimumkan biaya transportasi.


 

f)         Sumber daya lainnya.

                 Perusahaan seperti pabrik kertas, baja, karet, kulit, gula, tenun, pemrosesan makanan, alumunium, dan sebagainya sangat memerlukan air dalam kuantitas yang besar. Oleh karena itu, perlu di perhatikan tersedianya suber daya dengan murah dan tercukupi.

     Selain faktor-faktor di atas, berbagai faktor lainnya berikut ini juga perlu di pertimbangkan dalam pemilihan lokasi : harga tanah, dominasi masyarakat, peraturan tenaga kerja dan relokasi, kedekatan dengan pabrik dan gudang, tingkat pajak, kebutuhan untuk ekspansi, cuaca atau iklim, keamanan serta konsekuensi pelaksanaan peraturan tentang lingkungan hidup.

3.      PEMBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF LOKASI

Analisa terhadap alternatif-alternatif lokasi seharusnya mempertimbangkan baik faktor-faktor obyektif (seperti tenaga kerja, biaya bahan mentah, transportasi, pajak, dan pasar potensial) maupun subyektif (seperti kegiatan-kegiatan serikat karyawan, kondisi cuaca, iklim politik dan bahkan sekolah)

Suatu metode sederhana untuk membantu dalam pemilihan di antara alternatif-alternatif lokasi adalah dengan membentuk sebuah “tim” para pembuat keputusan yang bertugas mengevaluasi setiap lokasi atas dasar sejumlah faktor keinginan relatif dan mengevaluasi drajat relatif pentingnya setiap faktor dalam keputusan lokasi.

4.        ANALISIS BIAYA DALAM PENENTUAN LOKASI

Konsep biaya tetap dan biaya variabel dapat membantu dalam penentuan lokasi. Kombinasi biaya tetap dan variabel bagi lokasi yang berbeda-beda dapat menciptakan persamaan biaya yang menunjukkan hubungan antara biaya dan volume produksi, yang berlaku bagi masing-masing lokasi.

5.        METODA TRANSPORTASI DALAM KEPUTUSAN LOKASI

Metoda transportasi adalah suatu teknik riset operasi (operasition research) yang dapat sangat membantu dalam pembuatan keputusan lokasi pabrik atau gudang. Metoda ini terutama digunakan bila perusahaan yang mempunyai beberapa pabrik dan beberapa gudang bermaksud menambah kapasitas satu pabrik aatu realokasi pelayanan dari setiap pabrik serta penambahan pabrik atau gudang baru.

Secara teknis masalah-masalah metoda transportasi sebenarnya merupakan masalah-masalah khusus dari  linear (linear programming). Beberapa alternatif metoda-metoda untuk memecahkan masalah-masalah transportasi telah tersedia, yaitu antara lain metoda sudut kiri atas (“northwest corner” atau “stepping stone” method), MODI (modified distribution menthod) dan VAM (vogel’s approximation method ). Metoda transportasi memang suatu proses “trial and error” tetapi dengan mengikuti aturan-aturan yang pasti sampai menghasilkan penyelesaian dengan biaya terendah.

Masalah-masalah netoda transportasi sering hanya mempertimbangkan biaya transportasi atau pengangkutan relatif, tetapi, bila pabrik pabrik yang berbeda menghasilkan biaya-biaya yang berbeda pula, maka dua biaya (biaya pabrik dan biaya transportasi ) dapat dijumlahkan untuk mendapatkan biaya pengiriman relatif yang digunakan dalam analisa.

Untuk menguraikan metoda ini kita akan menggunakan contoh suatu perusahaan yang mempunyai dua pabrik di semarang dan cilacap. Pada suatu waktu tertentu, perusahaan mempunyai 13 unit produk yang tersedia di semarang dan 12 unit di cilacap. Perusahaan memperoleh pesanan dari tiga penyalurnya di Surakarta, Yogyakarta dan Magelang. Menurut pesanan, perusahaan harus mengirim 5 unit ke Surakarta, 10 ke yogyakarta, dan 10 ke Magelang. Biaya transportasi per unit antara kota-kota tesebut.

6.      Metoda Grid Dalam Penentuan Lokasi

Metoda ini juga memusatkan perhatianya pada pencarian lokasi yang meminimumkann biaya transportasi antara fasilitas baru dan berbagai fasilitas yang sudah ada (existing), sumber-sumber suplai, dan pasar-pasar.

Berbagai metoda “grid” menetapkan suatu jaringan dengan koordinat – koordinat horisontal (Mh) dan vertikal (Mv) tertentu untuk setiap pabrik yang sudah ada dan memecahkanya secara analitik untuk penentuan koordinat – koordinat yang paling baik bagi pabrik baru. Salah satu teknik “grid” yang banyak berguna adalah pendekatan pusat gaya berat ( center of gravity aproach ). Teknik ini dapat dengan mudah dipahami melalui pemecahan.

Konsep mendasari teknik ini adalah mencari lokasi pusat gaya atau pusat keseimbangan yang akan memberikan beban biaya transportasi yang seimbang untuk mengangkut bahan mentah disediakan setiap sumber dan barang jadi yang dijual ke setiap pasar. Lokasi ini akan memberikan beban biaya yang sama besarnya kepada masing-masing sumber dan tujuan. Atau dengan kata lain, teknik “grid” akhirnya bermaksud untuk mencapai suatu “equilibirium” yang merupakan pusat ton-mill.

DAFTAR PUSTAKA

T. Hani Handoko, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, BPFE, Yogyakarta, Edisi Pertama, 2010-2011.

0 komentar:

Posting Komentar